Rabu, 25 Mei 2016

Paragraf Sederhana.

Untuk minggu kali ke-3. Iya, Minggu kali ke 3 aku berhenti untuk berkhayal tentang tulisan ini. Walaupun sebenarnya hal yang paling kusadari segala yang beririringan dalam khayalan, itu adalah kenyaman tersendiri.
Entah bagaimana memulai. Entah harus dari mana menciptakan Paragraf Sederhana ini. Sesederhana cerita yang sudah kukutip dalam keseharian.

Awalnya cara ini sedikit ganjil untuk di publikasikan. Tapi, aku paham betul bagaimana Pikiran, Senyum, dan jari diatas keyboard stengah goyang ini bekerja disepertiga malam. oh sial hahaha sosok yang begitu asing, usil, tapi bisa menciptakan beberapa paragraf yang lagi-lagi begitu sederhana.

Kau yang memiliki sikap begitu dingin, awalnya.
memperhatikan setiap bentuk lekukan yang kau buat
yang selalu kujadikan bahan canda'an bersama teman sejawatku
melewati beberapa tempat yang sepertinya, itu masih terjangkau dalam benakku
atau, menghapus setiap butiran keringat yang begitu santai selalu membasahi pipi dan sekitarmu.

hihihi, aku tersenyum kecil.
lagi-lagi, membuat sebuah bahagia yang sangat sederhana; itu, memperhatikanmu.

*
Hei, kamu yang punya kelopak mata begitu berat. Ternyata, cara Tuhan begitu adil. Membagi setiap kesempatan untuk bertukar pikiran. Iya.. kita sudah saling kenal, dengan sedikit faktor paksaan agar keluh kesah ini kukeluarkan, caramu membuat gelombang percakapan sedikit lucu, dan sampai pada perbincangan yang menghabiskan butiran mill air mata ini keluar di 1/2 malam. Kamu.. memberi argumen begitu baik agar gadis berusia 18th ini kembali bangkit.

Masih dengan hal menyimpang yang begitu sederhana.
seperti layaknya remaja masa kini, menutup pintu kamar dengan begitu pelan, menghidupkan lampu tidur yang begitu hangat, serta iringan beberapa single yang membuat suasana kamar semakin menjadi-jadi.
keluh kesah yang mengantarku padamu semakin dekat.

dekat yang punya batas; yaitu, akrap.

**
Masih dengan Paragraf baru mengenai kamu.
Dengan Tas Ransel berwarna hitam yang selalu kau dekap ditangan kanan.
Dengan beberapa langkah yang kau buat terlihat begitu lambat.
atau, dengan mata yang sesekali bertabrak tatapan denganku. Mungkin berlebihan.
Tapi, itu yang kutahu tentangmu.

Kamu, yang membuka laman pertama dalam Paragraf Sederhana ini.
beberapa minggu ataupun terhitung bulan, aku akan datang membawa paragraf baru, tapi cerita lama, dan bertemakan "Seperti Sinar Mentari, Terbaik Yang Pernah Ada".

nb: bahkan untuk Mengharapmu, aku tidak bernyali.



2 komentar:

  1. hededeh. ku kasi baca doi ini.. hahaha

    BalasHapus
  2. kerjakan dulu semua tugas nak. tugas yang telah menumpuk bagaikan pakaian yang siap dicuci oleh para binatu (laundry). terlalu banyak hingga tak nampak dasarnya.. hahaha. semangat mahasiswa

    BalasHapus